Rabu, 16 Mei 2012

 29 Perguruan Tinggi akan Berlaga di Kontes Robot Regional
 
Salah satu tim robot beroda menyiapkan robotnya dalam KRI-KRCI 2012 Regional IV di Kampus ITS Surabaya
HEADLINE NEWS  - Sebanyak 67 tim dari 29 perguruan tinggi di wilayah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Kalimantan Barat akan berlaga dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) tingkat regional wilayah II 2012.
  
Ketua Pelaksana KRI KRCI tingkat regional wilayah II 2012 Kusprasapta Mutijarsa dalam konferensi pers di Gedung Rektorat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Rabu (16/5), mengatakan  lomba tingkat regional itu akan diselenggarakan pada Sabtu 26 Mei 2012 di Kampus ITB Jatinangor, Sumedang.
  
"Semakin banyaknya perguruan tinggi yang berpartisipasi pada kegiatan KRI KRCI membuat pertandingan ini diselenggarakan dua tahap, yaitu tingkat regional dan tingkat nasional. Pertandingan tingkat regional diselenggarakan di lima  wilayah," tuturnya.
  
Pada 2012, pertandingan tingkat regional wilayah I diselenggarakan di STMIK Potensi Utama Medan, wilayah II di ITB, wilayah III di Universitas Dian Nuswantoro Semarang, wilayah IV di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, dan wilayah V di Politeknik Negeri Ujung Pandang.
  
Pemenang dari masing-masing wilayah itu kemudian akan dipertemukan dalam kontes tingkat nasional yang akan diselenggarakan di ITB pada 30 Juni-1 Juli 2012.
  
Peserta pertandingan untuk tingkat regional wilayah II diikuti oleh 67 tim yang terdiri atas 14 tim KRI, 26 tim KRCI pemadam api beroda, 19 tim KRCI pemadam api berkaki, dan 8 tim KRCI RoboSoccer Humanoid League (RSHL) atau robot yang meniru kemampuan manusia untuk berjalan dan menendang bola.

Selanjutnya pemenang kategori KRI tingkat nasional akan diberangkatkan ke Hongkong untuk mengikuti kontes robot internasional ABU Robocon 2012 pada 19 Agustus 2012.
  
"Tema untuk KRI 2012 adalah ’Grebeg Berkah Kedamaian dan Kesejahteraan’. Tema ini diselaraskan dengan tema yang telah ditentukan oleh ABU Robocon 2012," ujar Mutijarsa.
  
Sedangkan KRCI yang mengutamakan peningkatan kualitas sistem kontrol robot terbagi atas dua kategori lomba, yaitu robot cerdas pemadam api beroda dan berkaki serta RSHL.
  
"Peraturan pertandingan KRCI pemadam api mengacu pada peraturan kompetisi di Trinity College Firefighting Home Robot Contest di Trinity College, Hartford, Connecticut, Amerika Serikat. Pemenang KRCI pemadam api beroda dan berkaki berpeluang untuk mengikuti kompetisi robot 2013 di Amerika Serikat," tutur Mutijarsa.
  
Pada kontes kategori itu, robot harus menempuh labirin untuk menemukan dan memadamkan api yang dinyalakan pada lilin. Robot yang tercepat menuntaskan tugasnya ditetapkan sebagai pemenang.
  
Sedangkan peraturan kontes kategori RSHL mengacu pada International Robot Soccer Robocup. Pemenang tingkat nasional kategori tersebut berkesempatan mengikuti kompetisi internasional Robocup 2013.
  
Panitia pelaksana juga melombakan kategori Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) yang diselenggarakan selain untuk memacu kemajuan teknologi robot juga untuk meningkatkan kecintaan terhadap kebudayaan Indonesia.
  
Tema KRSI 2012 yang digelar bersamaan dengan pelaksanaan kontes robot tingkat nasional 30 Juni 2012 di Sasana Budaya Ganesha ITB adalah robot penari piring. Kategori KRSI telah dilombakan sejak 2010 yang bertema tari jaipong, dan 2011 bertema tari topeng dari Jawa Tengah.
  
Robot harus mengikuti gerakan dasar dan lintasan langkah yang ditentukan oleh panitia yang diambil dari gerakan asli tarian yang dilombakan. Robot tersebut bergerak berdasarkan sensor suara dari lagu pengiring tarian.
  
Sementara itu dewan juri KRI KRCI tingkat regional wilayah II 2012 berjumlah 10 orang yang berasal dari berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, ITB, ITS, dan Universitas Gadjah Mada.
  
KRI KRCI merupakan kontes tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. KRI telah diselenggarakan sebanyak 14 kali sejak 1994, KRCI kategori robot cerdas pemadam api sebanyak 9 kali sejak 2004, sedangkan KRCI RSHL baru kedua kali.  
Menanti Hasil Akhir Judicial Review RSBI
 
ILUSTRASI
HEADLINE NEWS, JAKARTA - Setelah digelar selama beberapa kali masa sidang, kini judicial review Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) tentang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI/SBI) telah memasuki babak akhir. Kini semua hanya tinggal menunggu hasil keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK), apakah dihapus atau tidak.

Pengamat pendidikan yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Anti Komersialisasi Pendidikan (KMAKP), Lody Paat mengatakan, sidang terakhir judicial review UU Sisdiknas tentang RSBI/SBI digelar di MK kemarin, Selasa (16/5/2012). Akan tetapi pihaknya mengaku belum tahu kemana arah putusan MK mengenai hal tersebut.

"Sidang terakhir itu kemarin, kita tinggal menunggu bagaimana keputusan MK, kata Lody Paat kepada Kompas.com, Rabu (16/5/2012), di Jakarta.

Lody menjelaskan, agenda sidang telah digelar sekitar tujuh kali masa sidang dengan agenda mendengarkan paparan para saksi ahli yang mewakili KMAKP sebagai pemohon, serta dari pihak termohon, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Apapun hasilnya, itu kewenangan MK, dan kami belum mendapatkan jadwal pasti kapan digelarnya sidang putusan tersebut," pungkasnya.

Seperti diberitakan, eksistensi sekolah-sekolah berlabel RSBI terus menuai penolakan. Pasalnya, RSBI dituding menciptakan jurang kastanisasi dan mengarah pada liberalisasi pendidikan. Hal itu dibuktikan dengan standar biaya yang mahal, digunakannya bahasa asing sebagai bahasa pengantar dan pengkhususan RSBI untuk siswa dengan kemampuan akademik di atas rata-rata.

Selasa, 15 Mei 2012

UI Luncurkan Pelatihan "Cloud Computing" Pertama
Cloud Computing
HEADLINE NEWS  - Fakultas Tehnik Universitas Indonesia  bekerja sama dengan CompTIA meluncurkan program pelatihan "Cloud Computing" yang pertama di Indonesia. Lewat pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan teknologi komputasi awan.
  
"Program pelatihan Cloud Computing di Indonesia merupakan komitmen Departemen Teknik Elektro FTUI dalam mengembangkan inovasi teknologi di bidang Information and Communication Technology (ICT)," kata Kepala Kantor Komunikasi Siane Indriani, di Depok, Selasa.
  
Menurut dia peluncuran Progran Pelatihan Cloud Computing ini merupakan peran aktif Departemen Teknik Elektro FTUI mengembangkan ICT di Indonesia khususnya di bidang teknologi komputasi awan.
  
Ia mengatakan dipilihnya CompTIA sebagai partner karena telah memiliki portofolio sertifikasi ICT yang diakui oleh dunia internasional.
  
Saat ini, beberapa perusahaan besar seperti Apple dan Dell mewajibkan karyawannya memiliki sertifikasi CompTIA sebagai bukti keahlian di bidang ICT.
  
"Nilai ekonomi dari teknologi komputasi kian meningkat dari waktu ke waktu," katanya. Ia menambahkan di Indonesia nilai teknologi komputasi awan diprediksi akan mencapai Rp2,1 triliun dengan sumbangan Software as a Services (Saas) sebesar 40 persen.
  
Dikatakannya para Pemain di bidang teknologi komputasi awan terus bertambah, sehingga membutuhkan dukungan sumber daya manusia yang memadai, yang menjamin terselenggaranya teknologi komputasi awan sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia serta membantu masyarakat memanfaatkan teknologi ini.
  
Lebih lanjut ia mengatakan Laboratorium Jaringan Komputer Departemen Teknik Elektro FTUI adalah tempat penelitian mahasiswa di bidang jaringan komputer dan telah mengembangkan pelatihan Cisco dan sejak tahun 2000 telah menghasilkan lulusan berwawasan global.
  
Selain itu, mahasiswa FTUI sering menjuarai berbagai perlombaan di bidang ICT seperti mewakili Indonesia di ajang kompetisi internasional Microsoft Imagine Cup 2010 dan 2011.

Jumat, 11 Mei 2012

 Kerja Sama Sekolah Vokasi Indonesia dan Thailand
 
Wat Arun, salah satu tujuan wisata di Bangkok, Thailand, tampak bercahaya dan anggun di malam hari saat menyusuri Chao Praya dengan kapal wisata.
Jakarta - Membangun komunitas pendidikan dan memperbaiki mutu pendidikan, Indonesia dan Thailand bekerja sama antarsekolah untuk jenjang SMP dan SMA/SMK. Berbagai kegiatan dilakukan untuk pelatihan pendidikan vokasi.

Siswa dan guru dapat belajar aktif, terutama untuk mata pelajaran berbasis produksi/keahlian serta mengenal sistem pembelajaran, manajemen, dan lingkungan sekolah rekan. Kegiatan terbaru, pertukaran guru dan siswa Thailand ke Indonesia, 21 April-12 Mei 2012.

”Tak ada kendala bahasa. College yang berpartisipasi dari Thailand selatan yang berbahasa Melayu,” ujar Direktur Southeast Asian Minister of Education Organizational Regional Open Learning Center Gatot Hari Priwirjanto di Jakarta, Kamis (10/5).

Para siswa Thailand yang berada di SMKN 1 Surabaya belajar penyiaran. Siswa yang ditempatkan di SMKN 4 Malang belajar animasi 2D dan 3D serta desain grafis. Hasilnya, produk animasi 2D dan desain sampul majalah.

Saat ini, 250.000 siswa Thailand belajar di 416 college. Di Indonesia terdapat lebih dari 8.000 SMK. Kerja sama gelombang pertama dimulai tahun 2010 melibatkan 19 SMK (Yogyakarta, Bali, dan Jawa Tengah) dan 19 college Thailand.

Kini, berkembang menjadi 21 SMK dan college. Kerja sama antarsekolah juga dengan Kamboja, Laos, Vietnam, Filipina, dan Myanmar. ”Program sister school ini penting. Berbagi dengan sekolah sejenis,” ujar Kepala Seksi SMK Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Waluyo